Rabu, 14 November 2012

motif batik dari Jambi


Berbagai Motif Batik Jambi
http://umzaragallery.files.wordpress.com/2011/04/buah-anggur.jpg?w=300&h=225
Buah Anggur
http://umzaragallery.files.wordpress.com/2011/04/kaca-piring1.jpg?w=300&h=225
Kaca Piring
http://umzaragallery.files.wordpress.com/2011/04/kampung-manggis.jpg?w=300&h=225
Kampung Manggis
http://umzaragallery.files.wordpress.com/2011/04/tampuk-manggis.jpg?w=300&h=225
Tampuk Manggis
http://umzaragallery.files.wordpress.com/2011/04/riang-riang.jpg?w=300&h=225
Riang -Riang
http://umzaragallery.files.wordpress.com/2011/04/pauh.jpg?w=300&h=225
Pauh

http://umzaragallery.files.wordpress.com/2011/04/melati1.jpg?w=300&h=225
Melati
http://umzaragallery.files.wordpress.com/2011/04/merak_ngerem_jambi.jpg?w=300&h=202
Merak Ngerem
http://umzaragallery.files.wordpress.com/2011/04/kepiting_jambi.jpg?w=300&h=198
Kepiting



http://umzaragallery.files.wordpress.com/2011/04/kapal_sangat_jambi.jpg?w=300&h=210
Kapal Sangat
http://umzaragallery.files.wordpress.com/2011/04/durian_pecah_jambi.jpg?w=300&h=204
Durian Pecah
http://umzaragallery.files.wordpress.com/2011/04/bungo_matahari_jambi.jpg?w=300&h=198
Bungo Matahari


http://umzaragallery.files.wordpress.com/2011/04/bungo_kopi_jambi.jpg?w=300&h=196
Bungo Kopi
http://umzaragallery.files.wordpress.com/2011/04/bungo_keladi_jambi.jpg?w=300&h=203
Bungo Keladi
http://umzaragallery.files.wordpress.com/2011/04/bungo_cendawan_jambi.jpg?w=300&h=207
Bungo Cendawan


http://umzaragallery.files.wordpress.com/2011/04/biji_timun_jambi.jpg?w=300&h=204
Biji Timun

Selasa, 08 Mei 2012

actuating, komunikasi


ACTUATING, communication


Actuating adalah suatu tindakan untuk mengusahakan agar semua anggota kelompok berusaha untuk mencapai sasaran yang sesuai dengan perencanaan manejerial dan usaha-usaha organisasi. Jadi actuating artinya menggerakkan orang-orang agar mau bekerja dengan sendirinya atau dengan kesadaran secara bersama-sama untuk mencapai tujuan dikehendaki secara efektif. Dalam hal ini yang dibutuhkan adalah kepemimpinan. Actuating adalah pelaksanaan untuk bekerja. Untuk melaksanakan secara fisik kegiatan dari aktivitas tesebut, maka manager mengambil tindakan-tindakannya kearah itu. Seperti : Leadership ( pimpinan ), perintah, komunikasi dan conseling( nasehat).
Actuating disebut juga“ gerakan aksi “ mencakup kegiatan yang dilakukan seorang manager untuk mengawali dan melanjutkan kegiatan yang ditetapkan oleh unsur-unsur perencanaan dan pengorganisasian agar tujuan-tujuan dapat tercapai. Dari seluruh rangkaian proses manajemen, pelaksanaan(actuating) merupakan fungsi manajemen yang paling utama. Dalam fungsi perencanaan dan pengorganisasian lebih banyak berhubungan dengan aspek-aspek abstrak proses manajemen, sedangkan fungsi actuating justru lebih menekankan pada kegiatan yang berhubungan langsung dengan orang-orang dalam organisasi.
Dalam hal ini,George R. Terry (1986) mengemukakan bahwa actuating merupakan usaha menggerakkan anggota-anggota kelompok sedemikian rupa sehingga mereka berkeinginan dan berusaha untuk mencapai sasaran perusahaan dan sasaran anggota-anggota perusahaan tersebut oleh karena para anggota itu juga ingin mencapai sasaran tersebut. Dari pengertian di atas, pelaksanaan (actuating) tidak lain merupakan upaya untuk menjadikan perencanaan menjadi kenyataan, dengan melalui berbagai pengarahan dan pemotivasian agar setiap karyawan dapat melaksanakan kegiatan secara optimal sesuai dengan peran, tugas dan tanggung jawabnya.
Hal yang penting untuk diperhatikan dalam pelaksanan (actuating) ini adalah bahwa seorang karyawan akan termotivasi untuk mengerjakan sesuatu jika : a. Merasa yakin akan mampu mengerjakan, b. Yakin bahwa pekerjaan tersebut memberikan manfaat bagidirinya, c. Tidak sedang dibebani oleh problem pribadi atau tugas lain yanglebih penting, atau mendesak, d. Tugas tersebut merupakan kepercayaan bagi yang bersangkutan, e. Hubungan antar teman dalam organisasi tersebut harmonis.
Fungsi dari Pelaksanaan (actuating) adalah sebagai berikut: 1. Mengimplementasikan proses kepemimpinan,pembimbingan, dan pemberian motivasi kepada tenagakerja agar dapat bekerja secara efektif dan efisien dalampencapaian tujuan, 2. Memberikan tugas dan penjelasan rutin mengenaipekerjaan, 3. Menjelaskan kebijakan yang ditetapkan, 4. Proses implementasi program agar dapat dijalankan olehseluruh pihak dalam organisasi serta proses memotivasiagar semua pihak tersebut dapat menjalankan tanggungjawabnya dengan penuh kesadaran danproduktifitas yang tinggi.


A.   KOMUNIKASI DALAM MANAJEMEN:

Komunikasi ada di mana-mana, di rumah, dikampus, di Mesjid, di Kantor dan sebagainya. Komunikasi menyentuh segala aspek kehidupan kita. Sebuah penelitian (Applboum, 1974 : 63) menyebutkan bahwa tiga perempat (70%) waktu bangun kita digunakan untuk berkomunikasi – membaca, menulis dan mendengar an (We spend an estimated three-fourths of our waking hours in some form of communications-reading, writing, speaking and listening) Komunikasi menentukan kualitas hidup kita. Komunikasi memiliki hubungan yang erat sekali dengan kepemimpinan, bahkan dapat dikatakan bahwa tiada kepemimpinan tanpa komunikasi. Apalagi syarat seorang pemimpin selain ia harus berilmu, berwawasan kedepan, ikhlas, tekun, berani, jujur, sehat jasmani dan rohani, ia juga harus memiliki kemampuan berkomunikasi, sehingga Rogers (1969:180) mengatakan “Leadership is Communication. Kemampuan berkomunikasi akan menentukan berhasil tidaknya seorang pemimpin dalam melaksanakan tugasnya. Setiap pemimpin (leader) memiliki pengikut (flower) guna meralisir gagasannya dalam rangka mencapai tujuan tertentu. Disinilah pentingnya kemampuan berkomunikasi bagi seorang pemimpin, khususnya dalam usaha untuk mempengaruhi prilaku orang lain. Inilah hakekatnya dari suatu manajemen dalam organisasi. Manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasisan, pengarahan dan pengawasan dengan memberdayakan anggota organisasi dan penggunaan sumber daya organisasi lainnya agar mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan (Handoko, 2003: 8). Menajemen sering juga didefinisikan sebagai seni untuk melaksanakan suatu pekerjaan melalui orang lain. Para manejer mencapai tujuan organisasi dengan cara mengatur orang lain untuk melaksanakan tugas apa saja yang mungkin diperlukan untuk mencapai tujuan tersebut (Stoner, 1996 : 7)
Manajemen dibutuhkan oleh semua organisasi, karena tanpa manajemen, semua usaha akan sia-sia dan pencapaian tujuan akan lebih sulit. Paling kurang ada tiga alasan utama mengapa manajemen itu dibutuhkan. Pertama : Untuk mencapai tujuan. Manajemen dibutuhkan untuk mencapai tujuan suatu organisasi dan pribadi; kedua : 2

Untuk menjaga keseimbangan diantara tujuan-tujuan, sasaran-sasaran dan kegiatan-kegiatan dari pihak yang berkepentingan dalam organisasi, seperti pemilik dan karyawan, maupun kreditur, pelanggan, konsumen, supplier, serikat kerja, assosiasi perdagangan, masyarakat dan pemerintah. Ketiga : Untuk mencapai efisiensi dan efektivitas. Suatu kerja organisasi dapat diukur dengan banyak cara yang berbeda. Salah satu cara yang umum adalah efisiensi dan efektivitas.

B.   Komunikasi Dalam Organisasi

Komunikasi dalam organisasi adalah : Komunikasi di suatu organisasi yang dilakukan pimpinan, baik dengan para karyawan maupun dengan khalayak yang ada kaitannya dengan organisasi, dalam rangka pembinaan kerja sama yang serasi untuk mencapai tujuan dan sasaran organisasi (Effendy,1989: 214). Manajemen sering mempunyai masalah tidak efektifnya komunikasi. Padahal komunikasi yang efektif sangat penting bagi para manajer, paling tidak ada dua alasan, pertama, komunikasi adalah proses melalui mana fungsi-fungsi manajemen mulai dari perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan dapat dicapai; kedua, komunikasi adalah kegiatan dimana para manejer mencurahkan sebagian besar proporsi waktu mereka. Proses Komunikasi memungkinkan manejer untuk melaksanakan tugas-tugas .
mereka. Informasi harus dikomunikasikan kepada stafnya agar mereka mempunyai dasar perencanaan, agar rencana-rencana itu dapat dilaksanakan. Pengorganisasian memerlukan komunikasi dengan bawahan tentang penugasan mereka. Pengarahan mengharuskan manejer untuk berkomunikasi dengan bawahannya agar tujuan kelompo dapat tercapai.
Jadi seorang manejer akan dapat melaksanakan fungsi-fungsi manajemen melalui interaksi dan komunikasi dengan pihak lain. Sebahagian besar waktu seorang manejer dihabiskan untuk kegiatan komunikasi, baik tatap muka atau melalui media seperti Telephone, Hand Phone dengan bawahan, staf, langganan dsb. Manejer melakukakan komunikasi tertulis seperti pembuatan memo, surat dan laporan-laporan.

1. Sumber mempunyai gagasan, pemikiran atau kesan yang
2. diterjemahkan atau disandikan ke dalam kata-kata dan symbol-simbol, kemudian
3. disampaikan atau dikirimkan sebagai pesan kepada penerima
4. penerima menangkap symbol-simbol dan
5. diterjemahkan kembali atau diartikan kembali menjadi suatu gagasan dan
6. mengirimkan berbagai bentuk umpan balik kepada pengirim.

C.     Model Komunikasi dalam Organisasi

Model komunikasi yang paling sederhana adalah adanya pengirim, berita (pesan) dan penerima seperti gambar berikut ini : Model ini menunjukkan 3 unsur esensi komunikasi. Bila salah satu unsur hilang, komunikasi tidak dapat berlangsung. Sebagai contoh seorang dapat mengirimkan pesan, tetapi bila tidak ada yang menerima atau yang mendengar, komunikasi tidak akan terjadi. Model komunikasi yang terperinci, dengan unsur-unsur penting dalam suatu organisasi yaitu :
Pengirim Pesan Penerima


3

Sumber (source) atau pengirim mengendalikan berbagai pesan yang dikirim, susunan yang digunakan, dan saluran mana yang akan digunakan untuk mengirim pesan tersebut. Mengubah pesan ke dalam berbagai bentuk simbo-simbol verbal atau nonverbal yang mampu memindahkan pengertian, seperti kata-kata percakapan atau tulisan, angka, berakan dsb.
Langkah ketiga sumber mengirimkan pesan melalui berbagai saluran komunikasi silan. Manfaat komunikasi lisan, antar pribadi adalah kesempatan untuk berinteraksi antara sumber dan penerima, memungkinkan komunikasi nonverbal (gerakan tubuh, intonasi suara, dll) disampaikannya pesan secara tepat, dan memungkinkan umpan bali diproleh. Sedangkan komunikasi terulis dapat disampaikan melalui media seperti :memo, 4


surat, laporan, catatan, bulletin, surat kabar dsb. Komunikasi tulisan mempunyai kelebihan dalam penyediaan laporan atau dokumen untuk kepenting masa mendatang. Langkah keempat adalah penerimaan pesan oleh pihak penerima. Pada umumnya penerima menerima pesan melalu panca indera mereka.. banyak pesan penting yang tidak diterima oleh seseorang karena mereka tidak menerima pesan karena kesalahan dalam mememilih media yang tepat. Langkah kelima adalah decoding. Hal ini menyangkut memahami symbol-simbol yang dipergunakan oleh pengirim (sumber). Ini amat dipengaruhi oleh latar belakang, kebudayaan, pendidikan, lingkungan, praduga dan gangguan disekitarnya. Dalam komunikasi dua arah antara pimpinan dan stafnya (atasan dan bawahan) kemampuan pimpinan dalam berkomunikasi menjadi factor penentu berhasil tidaknya orang lain memahami ide, gagasan yang ia sampaikan. Langkah terakhir adalah umpan balik. Setelah pesan diterima dan diterjemahkan, penerima memberikan respon, jadi komunikasi adalah proses yang berkesinambungan dan tak pernah berakhir. Inilah yang disebut bahwak komunikasi yang efektif itu akan menimbulkan interaksi yang baik pula dalam melaksanakan tujuan organisasi. D. Hambatan-Hambatan Terhadap Komunikasi yang Efektif 1. Hambatan Organisasional yaitu tingkat hirarkhi, wewenang manajerial dan spesialisasi. Tingkat khirarkhi bila suatu organisasi tumbh, dan strukturnya berkembang, akan menimbulkan berbagai masalah komunikasi. Karena pesan harus melalui tingkatan (jenjang) tambahan, yang memerlukan waktu yang lebih lama barulah pesan itu sampai. Wewenang Manajerial artinya, kekaburan wewenang bagi setiap tingkatan pada jabatan tertentu akan membuat pesan tidak sampai ke seluruh bagian yang ada dalam organisasi tersebut. Spesialisasi artinya adalah prinsip organisasi, tetapi juga menimbulkan masalah-masalah komunikasi, apalagi mereka yang berbeda keahlian bekerja saling berdekatan. Perbedaan fungsi dan kepentingan dan istilah-istilah dalam pekerjaan mereka masing dapat menghambat, dan membuat kesulitan dalam memahami, sehingga akan timbul salah pengertian dan sebagainya. 5

2. Hambatan-hambatan Antar Pribadi Manejer selalu menghadapi bahwa pesan yang disampaikan akan berubah dan menyimpang dari maksud pertama. Manejer haruslah memperhatikan hambatan-hambatan antar pribadi seperti : Persepsi selektif, status atau kedudukan komunikator (Sumber), Keadaaan membela diri, Pendengaran lemah, dan ketidaktepatan dalam penggunaan bahasa. Persepsi selektif adalah suatu proses yang menyeluruh dengan mana seorang menseleksi, mengorganisasikan, dan mengartikan segala pesan yang ia terima. Persepsi seseorang akan dipengaruhi oleh pengalaman masing-masing. Untuk itu diharapkan seorang manejer memahami sebanyak mungkin tentang kerangka piker, keinginan, kebutuhan, motif, tujuan dan tingkat kecerdasan seluruh karyawannya, agar komunikasi dalam organisasi yang ia pimpin menjadi efektif. Status Komunikator artinya hambatan utama komunikasi adalah kecendrungan untuk menilai terutama kredibilitas sumber. Kredibilitas didasarkan keahlian seseorang dalam bidang yang ia komunikasikan dan tingkat kepercayaan seseorang bahwa komunikator dapat dipercayai. Keadaan membela diri. Perasaan membela diri baik pada pengirim, maupun penerima pesan, menimbulkan hambatan dalam proses komunikasi. Pendengaran lemah. Manejer harus belajar untuk mendengar secara efektif agar mampu mengatasi hambatan ini. Ketidaktepatan dalam penggunaan bahasa. Salah satu kesalahan terbesar yang terjadi dalam proses komunikasi adalah salah dalam menggunakan bahasa. Sebagai contoh, perintah manajer untuk mengerjakan “secepat mungkin” bisa berarti satu jam, satu hari atau satu minggu. Disamping itu bahasa nonverbal yang tidak konsisten seperti nada suara, ekspresi wajah, dan sebagainya dapat menghambat komunikasi.

E. Pedoman komunikasi yang baik
1. Teliti tujuan sebenarnya dalam setiap berkomunikasi
2. Pertimbangkan keadaan fisik dan fisikhis orang lain dalam berkomunikasi
3. Konsultasikan dengan berbagai pihak setiap proses manejemen mulai dari merencanakan sampai evaluasi.
6 4. Perhatikan tekanan nada dan eksperesi wajah sesuai dengan isi pesan yang disampaikan.
5. Perhatikan konsistensi dalam berkomunikasi
6. Jadilah pendengar yang baik dalam berkomunikasi.



Kamis, 12 Januari 2012

artikel tasawuf



A R T I K E L

Tasawuf mendamaikan dunia_¸±±¾.jpg

NAMA : RISKI NOVRI PUSPITA SIPAHUTAR
NIM : ERC1C011038


TASAWUF

HAKIKAT DARI TASAWUF

Pertanyaan:
            Apa sebenarnya arti kata tasawuf hakikat dan hukumnya
            menurut Islam?”

            Apakah benar di antara orang-orang ahli tasawuf ada yang
            tersesat dan menyimpang?”

Jawab:

Arti tasawuf dalam agama ialah memperdalam  ke  arah  bagian
rohaniah,   ubudiah,   dan   perhatiannya  tercurah  seputar
permasalahan itu.

Agama-agama  di  dunia  ini  banyak  sekali  yang   menganut
berbagai  macam  tasawuf,  di  antaranya  ada sebagian orang
India yang amat fakir. Mereka condong menyiksa diri  sendiri
demi membersihkan jiwa dan meningkatkan amal ibadatnya.

Dalam  agama  Kristen terdapat aliran tasawuf khususnya bagi
para pendeta. Di Yunani muncul aliran Ruwagiyin.  Di  Persia
ada  aliran yang bernama Mani'; dan di negeri-negeri lainnya
banyak aliran ekstrim di bidang rohaniah.

Kemudian Islam datang dengan membawa perimbangan yang paling
baik  di  antara  kehidupan  rohaniah  dan  jasmaniah  serta
penggunaan akal.

Maka, insan itu sebagaimana digambarkan  oleh  agama,  yaitu
terdiri  dari tiga unsur: roh, akal dan jasad. Masing-masing
dari tiga unsur itu diberi hak sesuai  dengan  kebutuhannya.
Ketika    Nabi    saw.   melihat   salah   satu   sahabatnya
berlebih-lebihan dalam salah satu sisi, sahabat  itu  segera
ditegur.  Sebagaimana yang terjadi pada Abdullah bin Amr bin
Ash.  Ia  berpuasa  terus  menerus  tidak  pernah   berbuka,
sepanjang   malam   beribadat,  tidak  pernah  tidur,  serta
meninggalkan  istri  dan  kewajibannya.   Lalu   Nabi   saw.
menegurnya dengan sabdanya:

"Wahai  Abdullah,  sesungguhnya  bagi  dirimu ada hak (untuk
tidur), bagi istri dan keluargamu ada hak  (untuk  bergaul),
dan bagi jasadmu ada hak. Maka, masing-masing ada haknya."

Ketika  sebagian dari para sahabat Nabi saw. bertanya kepada
istri-istri Rasul saw.  mengenai  ibadat  beliau  yang  luar
biasa.  Mereka  (para istri Rasulullah) menjawab, "Kami amat
jauh daripada Nabi saw. yang  dosanya  telah  diampuni  oleh
Allah  swt,  baik  dosa  yang  telah lampau maupun dosa yang
belum dilakukannya."

Kemudian salah seorang di antara mereka berkata,  "Aku  akan
beribadat  sepanjang malam." Sedang yang lainnya mengatakan,
"Aku tidak akan menikah." Kemudian hal itu sampai  terdengar
oleh  Rasulullah  saw,  lalu mereka dipanggil dan Rasulullah
saw. berbicara di hadapan mereka.





            Sabda beliau:

            "Sesungguhnya aku ini lebih mengetahui  daripada  kamu  akan
            makrifat Allah dan aku lebih takut kepada-Nya daripada kamu;
            tetapi aku bangun, tidur, berpuasa,  berbuka,  menikah,  dan
            sebagainya;  semua  itu adalah sunnah Barangsiapa yang tidak
            senang  dengan  sunnahku  ini,  maka   ia   tidak   termasuk
            golonganku."

Karenanya,   Islam   melarang   melakukan   hal-hal  yang
berlebih-lebihan dan mengharuskan  mengisi  tiap-tiap  waktu
luang  dengan hal-hal yang membawa manfaat, serta menghayati
setiap bagian dalam hidup ini.

Munculnya  sufi-sufi   di   saat   kaum   Muslimin   umumnya
terpengaruh  pada  dunia  yang  datang  kepada  mereka,  dan
terbawa pada  pola  pikir  yang  mendasarkan  semua  masalah
dengan pertimbangan logika. Hal itu terjadi setelah masuknya
negara-negara lain di bawah kekuasaan mereka.

Berkembangnya   ekonomi    dan    bertambahnya    pendapatan
masyarakat, mengakibatkan mereka terseret jauh dari apa yang
dikehendaki oleh Islam yang sebenarnya (jauh  dari  tuntutan
Islam).

Iman   dan  ilmu  agama  menjadi  falsafah  dan  ilmu  kalam
(perdebatan); dan banyak dari ulama-ulama fiqih  yang  tidak
lagi  memperhatikan  hakikat dari segi ibadat rohani. Mereka
hanya memperhatikan dari segi lahirnya saja.

Sekarang  ini,  muncul  golongan  sufi  yang  dapat  mengisi
kekosongan   pada   jiwa   masyarakat   dengan   akhlak  dan
sifat-sifat yang luhur serta ikhlas. Hakikat dari Islam  dan
iman,  semuanya  hampir  menjadi perhatian dan kegiatan dari
kaum sufi.

Mereka para tokoh  sufi  sangat  berhati-hati  dalam  meniti
jalan di atas garis yang telah ditetapkan oleh Al-Qur,an dan
As-Sunnah. Bersih dari berbagai  pikiran  dan  praktek  yang
menyimpang, baik dalam ibadat atau pikirannya.

Banyak orang yang masuk Islam karena pengaruh mereka, banyak
orang yang durhaka dan lalim kembali  bertobat  karena  jasa
mereka.  Dan tidak sedikit yang mewariskan pada dunia Islam,
yang berupa kekayaan besar dari peradaban dan ilmu, terutama
di bidang makrifat, akhlak dan pengalaman-pengalaman di alam
rohani, semua itu tidak dapat diingkari.

Tetapi, banyak pula di antara orang-orang sufi itu terlampau
mendalami tasawuf hingga ada yang menyimpang dari jalan yang
lurus dan  mempraktekkan  teori  di  luar  Islam,  ini  yang
dinamakan  Sathahat  orang-orang  sufi;  atau  perasaan yang
halus dijadikan sumber hukum mereka.

Pandangan mereka  dalam  masalah  pendidikan,  di  antaranya
ialah  seorang  murid  di hadapan gurunya harus tunduk patuh
ibarat mayat di tengah-tengah orang yang memandikannya.

Banyak dari golongan  Ahlus  Sunnah  dan  ulama  salaf  yang
menjalankan  tasawuf,  sebagaimana diajarkan oleh Al-Qur'an;
dan   banyak   pula    yang    berusaha    meluruskan    dan
mempertimbangkannya    dengan    timbangan   Al-Qur'an   dan
As-Sunnah. Di antaranya  ialah  Al-Imam  Ibnul  Qayyim  yang
menulis sebuah buku yang berjudul: "Madaarijus-Saalikin ilaa
Manaazilus-Saairiin," yang artinya "Tangga  bagi  Perjalanan
Menuju  ke  Tempat  Tujuan." Dalam buku tersebut diterangkan
mengenai  ilmu   tasawuf,   terutama   di   bidang   akhlak,
sebagaimana   buku  kecil  karangan  Syaikhul  Islam  Ismail
Al-Harawi   Al-Hanbali,   yang   menafsirkan   dari    Surat
Al-Fatihah, "Iyyaaka na'budu waiyyaaka nastaiin."

Kitab  tersebut  adalah  kitab yang paling baik bagi pembaca
yang ingin mengetahui masalah tasawuf secara mendalam.

Sesungguhnya, tiap-tiap manusia boleh  memakai  pandangannya
dan   boleh   tidak   memakainya,   kecuali   ketetapan  dan
hukum-hukum dari kitab Al-Qur'an dan Sunnah Rasulullah  saw.
Kita  dapat  mengambil  dari ilmu para sufi pada bagian yang
murni dan jelas, misalnya ketaatan kepada Allah  swt,  cinta
kepada  sesama  makhluk,  makrifat  akan kekurangan yang ada
pada diri sendiri, mengetahui tipu muslihat dari  setan  dan
pencegahannya,  serta  perhatian  mereka  dalam meningkatkan
jiwa ke tingkat yang murni.

Disamping  itu,  menjauhi  hal-hal   yang   menyimpang   dan
terlampau  berlebih-lebihan,  sebagaimana  diterangkan  oleh
tokoh sufi yang terkenal, yaitu Al-Imam Al-Ghazali.  Melalui
ulama  ini,  dapat kami ketahui tentang banyak hal, terutama
ilmu akhlak, penyakit jiwa dan pengobatannya.







Artikel di atas di ambil dari :
---------------
FATAWA QARDHAWI, Permasalahan, Pemecahan dan Hikmah
Penerbit Risalah Gusti
Jln. Ikan Mungging XIII/1
Telp./Fax. (031) 339440
Surabaya 60177
Characters: 6853
Lines: 157
Words: 871
Sentences: 139
Paragraphs: 115